Trend SI/TI dalam bidang kesehatan dan media

Nama  : Bonnareva Aditya
Kelas   : 2ka23
NPM   : 11116466
Dosen : Siti Rahmah


BAB 7 
Trend SI/TI di Bidang Kesehatan


A . PERAN DAN PENERAPAN KOMPUTER DALAM BIDANG KESEHATAN

Dalam bidang kesehatan, komputer sangat berperan penting. Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam hal ini misalnya rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lain sebagainya. Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia.
Komputer dapat digunakan mulai dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.
Peranan komputer dalam bidang kesehatan sangat banyak dan penting. Sebagai contoh dalam bidang kesehatan peranan – peranan tersebut antara lain :
· Bidang administrasi
Dengan adanya komputer di dalam dunia administrasi sangat membantu di dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya data – data pasien, stok obat, dan data – data lainnya yang dimiliki oleh rumah sakit. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data – data pasien, stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan mudah dan praktis untuk dilakukan. Dengan adanya penggunaan komputer dan sistem – sistem yang canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu sistem di rumah sakit tersebut.
  • Bidang farmasi
Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan adalah obat penahan rasa sakit.
  • Mendiagnosa suatu penyakit
Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit.
  • Memonitoring status pasien
Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.
  • Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah bergantung pada penggunaan komputer. Penggunaan komputer dapat memaksimalkan hasil penelitian, karena dengan adanya komputer penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail. Misalnya penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA, dan lain sebagainya.
  • Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Untuk dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan begitu banyak alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih bergantung pada perangkat komputer sebagai sarana untuk penyaluran data ataupun gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki peranan yang vital juga dalam melihat dan menganalisa organ – organ tubuh manusia tersebut.
Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh :

o System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.

o System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
o SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
o PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
o NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
o USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
o Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
o Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.

  • Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)
Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis komuter bervarisai, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam mmanajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal daarihasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG), radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas pendukung keputusan(SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.
  • Teknologi Penyimpan data Portabel
Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan pendekatan rujukan (referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep ini, pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara).
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang). Kode batang ini seudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik merek dagang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakitdalam mempercepat proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (Radio Frequency Identifier) yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maaka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.
  • Teknologi Nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabell koaxial. Saat ini, jaringan nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya.
  • Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)
Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA karena dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di rumah sakit melalui jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit

B. Pengertian E-Health

E-Health atau Electronic Health adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi termasuk pula elektronika, telekomunikasi, computer dan informatika untuk memproses berbagai jenis informasi kedokteran, guna melaksanakan pelayanan klinis (diagnose atau terapi), adaministrasi serta pendidikan.


C.Diagram E-Health
eHealth


Slide1.jpeg

D. Manfaat E-Health

Sistem E-Health ini begitu bermanfaat bagi dunia kesehatan dan kedokteran saat ini, dikarenakan untuk mengimbangi tingginya aktivitas dan penyampaian informasi secara detail dan cepat memang memerlukan penerapan suatu teknologi berbasis komputerisasi, berikut manfaat lain dari penerapan sistem E-Health dalam dunia kedokteran :
1. Peningkatan efisiensi atau penurunan biaya.
2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Pembuktian diagnose melalui evaluasi ilmiah
4. Pemberdayaan pasien dan konsumen
5. Mendorong terjadinya hubungan yang lebih baik antara pasien dan tenaga kesehatan
6. Pendidikan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat
7. Mendorong tumbuhnya komunikasi dan pertukaran informasi antar lembaga pelayanan kesehatan
8. Perluasan ruang lingkup pelayanan kesehatan.

E. Contoh Penerapan E-Health

Penerapan e-health di Indonesia telah dimulai dengan penerapan Sistem Informasi Rumah Sakit dan Puskesmas pada pemerintah pusat dan daerah walaupun belum terintegrasi sepenuhnya. Kejadian yang paling banyak terjadi jika konsumen atau pasien berpindah rumah sakit adalah pengulangan cek laboratorium dan data-data rekam medis diulang berdasarkan informasi dari pasien sendiri. Dengan adanya integrasi rekam medis, permasalahan diatas seharusnya tidak terjadi.
Sistem Resep Elektronik
Merupakan sistem komputerisasi penulisan resep obat yang juga dikenal dengan E-Prescription, dimana pada sistem ini dokter menuliskan dan mengirimkan resep kepada bagian farmasi/apotek menggunakan media elektronik menggantikan tulisan tangan dan penggunaan media kertas.
Sistem ini dibuat untuk menghindari terjadinya ROM (Reaksi Obat Merugikan) yang biasa disebabkan oleh adanya kesalahan pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebenarnya hal ini dapat dicegah apabila dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati.
Kesalahan tersebut dapat dibagi dalam 4 fase :
1. Fase penulisan resep
2. Fase pembacaan resep
3. Fase penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas apotek
4. Fase penggunaan obat oleh pasien
  •  Cara Kerja Sistem Resep Elektronik
Resep elektronik ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, perangkat keras yang digunakan adalah computer dan perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak resep elektronik dengan modul pendeteksi ROM (Reaksi Obat Merugikan).Satu computer digunakan sebagai server (pusat data). Server tersebut dihubungkan dengan computer-komputer lainnya menggunakan hub pada LAN (Local Area Network). Perangkat lunak hanya di instalasi di computer server saja dan sistem ini dapat digunakan pada satu, dua atau banyak computer.
Perangkat lunak pada sistem resep elektronik pendeteksi ROM ini secara sederhana mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mencatat semua data pasien yang dapat dengan mudah dicari kembali
2. Menulis resep elektronik tanpa kertas dan dapat langsung dikirim ke apotek, sehingga pasien dapat langsung pergi ke apotek untuk ambil obat.
3. Membantu bapak ibu dokter dalam menulis resep dengan memberikan informasi mengenai obat yang akan diresepkan dan mendeteksi apabila ada interaksi antara obat-obata tersebut dalam resep dengan memberi peringatan sebelum obat dikirimkan ke apotek.
4. Mencatat data penggunaan obat
5. Membuat laporan dengan lebih cepat dan mudah
Dengan adanya sistem seperti ini sebenarnya akan sangat memudahkan seorang dokter dalam bekerja dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pemberian suatu resep yang dapat menimbulkan kerugian pada pasien, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.
F. Bioinformatika
Bioinformatika (bioinformatics) adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya. Pada umumnya, Bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi.
Sejarah Bioinformatika
Istilah bioinformatics mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada penerapan komputer dalam biologi. Namun, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun 1960-an.
Kemajuan teknik biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein (sejak awal 1950-an) dan asam nukleat (sejak 1960-an) mengawali perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis. Basis data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika Serikat, sementara basis data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970-an di Amerika Serikat dan Jerman (pada European Molecular Biology Laboratory, Laboratorium Biologi Molekular Eropa). Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970-an menjadi landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapkan pada 1980-an dan 1990-an, menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek pengungkapan genom, meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika. 

BAB 8
Trend SI/TI Dibidang Media/New Media



 A. Manfaat Media

Peran Media dalam Kehidupan Sosial Peran media dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern (era globalisasi) tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories (2000 : 66), ada enam perspektif dalam hal melihat peran media:
  1. Melihat media massa seabagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.
  2. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
  3. Memandang media sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih isu, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian.
  4. Media dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam.
  5. Melihat media sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.
  6. Media sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu-lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif.
 
B. Tantangan New Media

Perkembangan teknologi secara global telah mengubah wajah media-media konvensional seperti koran, majalah, radio, dan televisi, terutama setelah munculnya Internet. Awalnya kemunculan internet ini tidak disangka oleh beberapa pengamat akan berdampak begitu besar pada banyak hal, mulai dari politik, ekonomi, sampai sosial. Internet sudah menjadi salah satu aspek kehidupan sehari-hari. Internet juga semakin mudah diakses dengan bermunculannya telepon genggam pintar atau smartphone dan gadget-gadget lainnya, seperti tablet. Terlebih dengan semakin banyaknya penyedia pelayanan Internet di Indonesia yang menawarkan harga yang kompetitif dan mudah terjangkau, internet pun berhasil mengubah wajah media di negara-negara berkembang. Fenomena sekarang adalah orang mencari berita dan informasi melalui internet daripada mengharapkannya melalui radio. Persaingan diantara perusahaan dan pemilik media pun akan semakin meningkat. Perusahaan-perusahaan media yang memusatkan perhatian pada internet akan menjadi pesaing yang cukup keras bagi media tradisional, seperti media cetak, TV dan radio.


C. Elemen Media

  • Produsen merupakan orang yang menciptakan wadah atau sarana new media itu sendiri komponen ini berperan sebagai pencipta atau pembentuk new media.
  • Distributor adalah sebuah perantara yang menghantarkan sarana media atau bisa disebut media yang berfungsi mengahantarkan pemakai untuk memakai sarana itu sendiri.
  • Konsumen adalah orang yang berperan sebagai konsumen sebuah sarana media atau new media yang berfungsi untuk memakai new media.
  1. Internet & Web
  2. Personal Komputer (PC) / Notebook
  3. DVDs (Digital Versatile Disc or Digital Video Disc)
  4. VCDs (Compact Discs)
  5. Portable Media Player.
  6. Mobile Phone.
  7. Video Game/ Game Computer.
  8. Virtual Reality.
D. Contoh Kasus SEO

CONTOH KASUS SEO
apa-itu-seo.png (600×300)
SEO atau Search Engine Optimization (biasa disingkat SEO) adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.
Contoh:
saya ingin mendownload e-book berjudul mengenai SEO dalam format PDF, untuk memudahkan pencarian, saya menggunakan SEO dalam menargetkan konten yang memuat tipe file pdf.
tidak menggunakan SEO
karena saya tidak tahu buku yg mengenai SEO maka saya hanya ketikkn ‘Download SEO’ dan hasil pencarian menjadi tidak seperti apa yang saya inginkan, tidak ada konten pdf bahkan hasil penarian memuat iklan yang tidak saya inginkan.
se
MENGGUNAKAN SEO:
sekarang saya menggunakan SEO dengan menambahkan ‘:pdf’ untuk memunculkan konten yg bertipe pdf pada hasil pencarian teratas. Dan ternyata hasil pencarian teratas memunculkan apa yang saya cari. SEO sangat memudahkan dan mempersingkat waktu yang digunakan untuk pencarian konten.
Sumber :

https://jendelapengetahuanweb.wordpress.com/2016/05/31/sistem-teknologi-e-health-dalam-bidang-kesehatan/
https://loraanisya.wordpress.com/2016/10/06/bioinformatika/ 
https://syifamss.wordpress.com/2017/01/12/trend-siti-dalam-bidang-kesehatan-dan-media/


Komentar