BERBAGAI SUMBER PENDAPATAN DARI PRO PLAYER LEAGUE OF LEGENDS

Bonnareva Aditya B.S
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher

             Banyak yang masih beranggapan bahwa pendapatan seorang pemain League of Legends berstatus profesional (dalam artian sudah berpartisipasi di kompetisi tingkat nasional & internasional seperti LGS, LCK, atau LCS) hanya berpenghasilan dari uang hadiah kompetisi (prize pool).
Hal ini membuat sebagian orang berasumsi kalau sang player mungkin saja tidak akan bisa makan dan menyambung hidupnya kalau ia kalah di sebuah turnamen, atau sudah tidak berpartisipasi lagi di kancah kompetitif.
             Ada juga miskonsepsi bahwa keberhasilan seorang pro gamer hanya bisa diukur dari jumlah total prize pool yang ia menangkan sepanjang karirnya. INI SALAH BESAR, karena kembali lagi, seorang pro gamer tidak hanya mendapatkan uang dari hadiah turnamen.
Berikut ini adalah 5 sumber pendapatan para pro player League of Legends yang membuat mereka bisa hidup tenang tanpa perlu memikirkan besok makan apa, atau nanti papa mama bilang apa.

1. Gaji dari Team
        Tentunya kalau soal gaji itu sudah masuk ranah privasi, tapi ada beberapa pihak yang berusaha mengulik info ini dari berbagai sumber. Pendapatan Faker dari turnamen resmi memang baru hanya menyentuh angka 1 juta dolar Amerika, yang mana masih terbilang kecil dibandingkan para pro gamer di cabang esports lainnya. Tapi soal gaji… Waduh. Bayangin aja, tim-tim Tiongkok yang nawarin dia gaji berkali-kali lipat dari hadiah turnamennya (note: gaji yang ditawarkan adalah angka per tahunnya), dia tolak buat stay di SKT.
Bukan nggak mungkin, gaji dia sendiri di SKT udah gede banget, mendekati angka yang ditawarin tim-tim LPL tersebut.
        Terus dari tadi kita ngomongin Faker, The God himself, The Greatest of All Time, gimana player-player yang gak sesukses Faker?
Kita ambil contoh lagi dari benua barat. Menurut Survey yang diadakan ESPN, gaji rata-rata pemain NA LCS berkisar di angka $105.000, sedangkan EU LCS rata-rata $85.000. Itu buat setahun bro, kalau dikaliin ke Rupiah jadinya Rp1.397.130.000. Sebulannya bagi 12 aja, jadi Rp116.427.500. Seratus juta rupiah per bulan bro.
         Setiap organisasi gaming memiliki kebijakannya sendiri-sendiri tentang kontrak para pemainnya, jadi bisa saja pemain bintang di tim tersebut punya gaji yang lebih gede dibanding temen-temennya yang lain. Atau ada bonus tambahan jika sang pemain bisa memenuhi atau melebihi target yang ingin dicapai di dalam kontrak (misal: juara 1 LGS, atau punya 100.000 subscriber di stream).

2. Tunjangan dari Riot/Garena (Publisher)
        Untuk tim-tim LGS sendiri, Garena Indonesia memberikan tunjangan sebesar 7 juta Rupiah per tim selama 1 musim. Walaupun enggak segede liga luar, tunjangan ini setidaknya cukup untuk membuat tim dan para pemainnya bisa bertahan selama satu musim penuh. Dan jangan lupa, itu masih di luar prize pool LGS yang setiap timnya pun pasti bakal dapet, tergantung klasemen akhirnya saja.
Di NA LCS, setiap timnya mendapatkan tunjangan dari Riot sebesar $12.500 per pemain per musim, juga termasuk coach dan pemain cadangan (dengan perhitungan yang berbeda dari pemain utama). Dengan perubahan format NA LCS 2018, tunjangan dan bonus dari Riot akan semakin besar lagi nantinya. Bakal makin bermanfaat buat player-player yang gajinya di bawah rata-rata.
Sekalinya elo masuk jadi player di NA LCS, sudah bisa dipastiin kalau rekening lo bakal gendut.

3. Hadiah Uang Turnamen
         Total prize pool LGS adalah 250 juta per musimnya. Dengan juara 1 mendapatkan 100 juta Rupiah, tentu ini sangat menggiurkan bagi pemain-pemain Indonesia yang ingin membuktikan diri kepada teman dan orangtuanya bahwa mereka bisa hidup dari esports.

Besarnya uang hadiah turnamen tampaknya bukan menjadi proritas utama bagi sang developer Riot. Mereka punya perspektif lain mengenai prize pool dibanding kompetitornya, Valve. Sepertinya Riot lebih ingin fokus membentuk dan memperkuat fondasi dari LOL Esports sendiri, agar bisa disajikan sebagai sebuah pertunjukan kompetisi yang mewadahi anak-anak muda untuk berprestasi di bidang
gaming.

Dengan pendekatan tersebut, uang hadiah turnamen di liga internasional seperti LCK, LCS dan LPL kasarnya hanya sebagai pelengkap, dimana kamu akan mendapatkan uang lebih jika kamu bermain lebih baik dari tim lainnya. Tetapi sumber pendapatan utama para pemain yang berlaga di liga-liga tersebut adalah gaji tim dan juga tunjangan dari Riot.

4. Donasi Streaming
            Jangan meremehkan recehan yang kamu punya. Kamu bisa menabungnya sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan ia akan terkumpul menjadi jumlah yang besar.
Itulah yang menjadi basis bagi para pro player, baik yang sudah pensiun atau yang masih aktif, untuk rutin melakukan livestreaming. Selain menunjukkan permainan dan kepribadian mereka yang menarik, mereka juga tidak jarang berinteraksi dengan fans dan penonton yang menyaksikan livestream mereka.
Qtpie, Meteos, Sneaky, IWillDominate, Nightblue3 dan segudang nama terkenal lainnya bisa mendapatkan uang yang banyak dari para penonton yang mendonasikan uang mereka. Cara donasi yang digunakan juga berbeda-beda, namun biasanya nama penonton yang melakukan donasi akan muncul selama beberapa detik di layar sang streamer. Jika donasi yang diberikan lebih besar lagi, penonton bisa mengirimkan pesan pendek yang akan dibacakan oleh bot atau bahkan sang pemain itu sendiri.

Itulah sumber penghasilan penghasilan  yang bisa didapat bila kita seorang pro player

Sumber : Hasagi.gg

Komentar